Ini 5 Bukti Jika Kamu Benar-benar Cinta Nabi ﷺ

Ini 5 Bukti Jika Kamu Benar-benar Cinta Rasul ﷺ


Fatwapedia.com – Mencintai Rasulullah ﷺ adalah konsekuensi logis dari dua kalimat Syahadat. Siapa yang bagus pemahaman dan penghayatannya terhadap dua kalimat syahadat maka bagus pula cintanya kepada Rasulullah ﷺ. Bahkan itu tanda kesempurnaan iman seseorang sebagaimana hadits:
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين 
Tidaklah sempurna iman kalian sampai aku lebih dicintai olehnya dibandingkan ayahnya, anaknya, dan semua manusia. (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Mencintai Rasulullah ﷺ mesti ada pembuktian, bukan hanya rasa di hati dan ucapan lisan. Di antara pembuktian itu adalah:

1. Bershalawat kepadanya

Allah ﷻ berfirman:
إن الله وملائكته يصلون على النَّبِيّ يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Sesungguhnya Allah dan malaikatNya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab: 56)
Lalu buat siapa manfaat shalawat itu? Buat diri pembacanya, buat umatnya sendiri. Sebagaimana hadits Nabi ﷺ:
من صلى علي صلاة من تلقاء نفسه صلى الله بها عليه عشرا
Barang siapa yang shalawat kepadaku sekali saja, maka Allah ﷻ akan bershalawat kepadanya sebanyak 10 kali. (HR. Musim No. 384) 
Apa maksud Allah ﷻ bershalawat kepada orang itu?
Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri menjelaskan:
أي عشر صلوات والمعنى رحمه وضاعف أجره
Yaitu sepuluh kali shalawat (doa), maknanya adalah kasih sayang-Nya dan berlipat-lipat pahala baginya. (Tuhfah Al Ahwadzi, 2/496)

2. Menghidupkan Sunnahnya dan Ajarannya

Allah ﷻ berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)

3. Mencintai apa-apa dan siapa-siapa yang dia cintai

Apa-apa yang menjadi kecintaan Rasulullah ﷺ, hendaknya kita juga mencintainya seperti ahli baitnya, para sahabatnya, dll. Maka, sangatlah dusta ketika ada yang mengaku mencintai Rasulullah ﷺ tapi dia cela para sahabatnya dan keluarganya serta keturunannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
َ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian menginfaqkan emas sebanyak bukit uhud, tidak akan ada yang menyamai satu timbangan (pahala) seorangpun dari mereka, juga tidak akan sampai setengahnya”. (HR.Bukhari no. 3637) 
 
Rasulullah ﷺ bersabda:
 أَحِبُّوا اللَّهَ لِمَا يَغْذُوكُمْ مِنْ نِعَمِهِ وَأَحِبُّونِي بِحُبِّ اللَّهِ وَأَحِبُّوا أَهْلَ بَيْتِي بِحُبِّي
“Cintailah Allah atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, dan cintailah aku karena cinta kepada Allah serta cintailah ahli baitku karena cinta kepadaku.” (HR. At Tirmidzi no. 3789, At Tirmidzi berkata: hasan) 

4. Membenci Apa-Apa dan Siapa-Siapa Yang Dibencinya

Ini pun konsekuensi dari cinta, yaitu membenci apa yang tidak disukainya. Rasulullah ﷺ membenci orang yang berakhlak buruk, korup, suap, berhutang tidak ada itikad baik membayar, bunuh diri, dekil dan kotor, menyakiti sesama muslim, mengganggu hewan, dll. 

5. Menjadi Pembelanya

Jika seseorang mencintai orang lain, maka biasanya dia siap menjadi pelindung dan pembelanya. Maka begitu juga bagi yang mengaku mencintai Rasulullah ﷺ, dia mesti siap menjadi penolongnya dikala dihina kepribadiannya, sunnahnya, dan ajaran yang dia bawa. 
Dahulu para sahabat siap menjadi perisai hidup dikala Rasulullah ﷺ diserang puluhan anak panah kepadanya dikala perang Uhud.
Zaman ini Rasulullah ﷺ diserang dari berbagai arah: maka hendaknya kita menjadi pasukan yg menjadi pembelanya dengan cara yang elegan, ilmiyah, dan kuat, agar para pencelanya justru berubah menjadi pendukung dan mencintainya.  Demkian. WallahuA’lam.
Oleh: Farid Nu’man Hasan

Leave a Comment