Tak Bisa Menghindar dari Maut Meski Terbang Ke India

Tak Bisa Menghindar dari Maut Meski Terbang Ke India


Fikroh.com – Ajal atau maut menjadi rahasia Sang Kuasa. Tak satupun seorang hamba mengetahui kapan ajalnya tiba. Pun demikian tak satupun diantara Hamba-Nya sanggup menolak dan mengelak darinya.

Berikut ini adalah kisah seseorang yang mati sesuai dengan waktu dan tempat yang telah Alloh tetapkan. 

 Rasulullah ﷺ bersabda :

إذا أراد الله قبض عبد بأرض جعل له إليها حاجة

“Sesungguhnya jika Allah menghendaki untuk mencabut nyawa seorang hamba di suatu tempat, maka Allah jadikan hamba itu memiliki keperluan di tempat tersebut.”

Dikisahkan, suatu waktu malaikat pencabut nyawa -dengan rupa seorang laki-laki- menemui nabi Sulaiman ‘alaihiss alam di suatu majelis. Di dalam majelis itu, malaikat Izrail ‘alaihis salam terus menatap salah seorang tamu yang bersama Nabi Sulaiman dan kemudian pergi.

Si tamu yang menyadari tatapan yang mengarah kepadanya bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Wahai nabi Allah, siapa dia?”

“Dia adalah malaikat maut” jawab nabi Sulaiman.

Si tamu kembali berkata, “Wahai nabi Allah, tadi aku melihat dia selalu melirik kepadaku. Aku menjadi takut. Jangan-jangan dia hendak mencabut nyawaku. Selamatkan aku dari cengkeramannya.”

Si tamu lalu meminta kepada nabi Sulaiman untuk memerintahkan angin agar membawa dirinya ke negeri India. Hal tersebut ia lakukan karena ingin menghindari malaikat maut. Dalam sekejap, angin nabi Sulaiman ‘alaihis salam membawa tamu itu ke negeri tujuan.

Setelah peristiwa itu, malaikat Izrail kembali menemui nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman lalu bertanya tentang sikap malaikat Izrail terhadap tamunya tadi.

Malaikat Izrail menjawab, “Aku merasa sangat heran. Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya pada hari yang ditentukan di negeri India namun ternyata ia sedang berada di dekatmu. Hingga akhirnya tiba-tiba ada angin yang membawanya sampai ke negeri tersebut. Lalu kucabut nyawanya di negeri itu pula, sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”

Subhanallah, begitulah hakikat kematian. Ia datang pada waktu yang tepat. Tak bisa diundur maupun dipercepat. Ia akan datang pada orang yang telah ditakdirkan ajalnya dan tak pernah tertukar. Semoga dimanapun Alloh wafatkan kita dalam kedaan yang baik (husnul khatimah)

اللهم اجعل خير عمرنا آخره وخير عملنا خواتمه وخير أيامنا يوم القاك فيه

Ya Alloh jadikanlah kebaikan umurku di akhirnya dan kebaikan amalku dipenghujungnya dan jadikan sebaik-baik hari adalah saat perjumpaan dengan-Mu.

Sumber: Abdurrahman Al Buthony

Leave a Comment