Assalamualaikum. Ustadz Afwan mau tanya, apakah sholat isya’ boleh di lakukan setelah sholat tarawih?(biasanya dalam kasus telat ke masjid dan tidak nutut untuk sholat isya’)
Jawaban :
Waalaykumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh…
Guru kami, Syaikhuna Ahmad Hajin hafidzahullaahu -pakar fiqh Syafi’I Al Azhar- ditanya tentang ini, jawaban beliau :
يصلي العشاء مع الامام والامام يصلي التراويح فاذا سلم الامام قام المأموم لإكمال العشاء
“Dia shalat Isya dengan Imam meski imam shalat tarowih. Jika imam salam, maka ia berdiri untuk melanjutkan rakaat shalat isya”.
Sebab, tidak mengapa shalat fardhu di belakang imam yang shalat sunnah.
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه أن معاذ بن جبل رضي الله عنه كان يصلي مع النبي صلى الله عليه وسلم ثم يأتي قومه فيصلي بهم الصلاة ، فقرأ بهم البقرة
Dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya Mu’adz Ibn Jabal radhiyallaahu ‘anhu pernah shalat bersama Nabi shallallaahu ‘alayhi wasallam kemudian mendatangi kaumnya mengimami mereka shalat. Dan membacakan mereka surat Al-Baqarah.. (HR. Al-Bukhari No. 5755, Muslim No. 465)
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah :
“في هذا الحديث : جواز صلاة المفترض خلف المتنفل ؛ لأن معاذاً كان يصلِّي الفريضة مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فيُسقط فرضَه ثم يصلِّي مرة ثانية بقومه هي له تطوع ولهم فريضة ، وقد جاء هكذا مصرَّحاً به في غير ” مسلم ” ، وهذا جائز عند الشافعي رحمه الله تعالى وآخرين ” انتهى .
“Di hadits ini terdapat dalil kebolehan seseorang shalat fardhu di belakang [imam] yang shalat sunnah; sebab Mu’adz awalnya shalat fardhu bersama Rasulullah dan kewajiban nya tertunaikan; kemudian mengimami kaumnya dimana baginya shalat tersebut sunnah sedangkan dibelakang dia [makmum – yaitu kaumnya] berstatus shalat wajib. Dan telah datang hadits yang serupa selain riwayat Muslim ini. Hal tersebut boleh menurut Imam As-Syafi’I dan yang lainnya. Selesai. (Syarh Muslim, 4/181)
Hukum asalnya shalat tarowih dikerjakan setelah Isya. Jadi, harus mendahulukan isya ketimbang shalat tarowih.
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullaah :
يدخل وقت التراويح بالفراغ من صلاة العشاء، ذكره البغوي وغيره، ويبقى إلى طلوع الفجر. إنتهى
“Masuknya waktu Tarowih setelah selesai dari mengerjakan shalat Isya. Begitu lah yang disebutkan Al-Baghowi dan selainnya. [Dan tetap diperbolehkan Tarowih] hingga berakhir di waktu terbitnya fajar [shubuh].” (Al-Majmu‘, 3/526)
Demikian jawaban dari pertanyaan tersebut. Wallaahu a’lam.