Fatwapedia.com – Alhamdulillah semalam, Senin, 22/03/2021, berkesempatan mengikuti Dauroh Kelima pembacaan kitab Al-khil’ah al-Fikriyah, yang difasilitasi oleh Maktabah At-Turmusy Litturots.
Kitab ini salah satu karya Syekh Mahfuzh bin Abdullah at-Tremasi di antara puluhan karyanya. Sebagai syarah dari kitab al-Minhah al-Khairiyyah fī Arbain Hadisan min Ahadits Khair al-Bariyyah, kitab ini mengupas dengan detil empat puluh hadits yg dikenal sebagai Hadits Arbain at-Tarmasi tersebut.
Yang Istimewa dari kitab ini karena hanya memuat hadits-hadits yang memiliki Isnad Ali, yaitu sanad yang jumlah perawinya lebih sedikit daripada sanad lain yang jumlah perawinya lebih banyak dari hadits yang sama. Metode penyusunan hadits beliau tidak menggunakan penyusunan yang berdasarkan abjad atau kajian ilmj tertentu, tetapi berdasarkan urutan kitab al-Kutub al-Sittah, kecuali hadits pertama yang bertema Rahmah dari Sofyan ibn Uyainah.
Syekh Mahfuzh dalam menyusun kitab ini dengan cara mengambil hadits pada bagian awal dan akhir dari kitab-kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Nasa’i, Sunan Abu Daud, Sunan Turmudzi, Sunan Ibnu Majah, Muwaththa’ karya Imam Malik, hadits dari Uyainah, dan digenapi hadits-hadits Tsulatsiyat al-Bukhari, yang merupakan hadits dengan akurasi dan derajat yang sangat tinggi.
Metode yang dipakai Syekh Mahfuzh adalah tahlili, artinya pendekatan metode ini dengan cara menguraikan, meneliti, menganalisis dan menjelaskan hadits-hadits nabi dari segala aspek yang terkandung di dalamnya sesuai dengan kecenderungan dan keahlian maupun kompetensi Syekh Mahfuzh sebagai pakar ilmu hadits.
Tidak mengherankan bila kitab ini sangat detail, bahkan dalam kitabnya, ketika tidak ditemukan biografi perawinya, pada catatan kaki akan ditulis tidak ada, sedangkan jika perawinya diulang juga akan dituliskan kembali, meskipun tidak dijelaskan seluas yang dipaparkan terdahulu. Demi menjaga obyektifitas dalam memberi syarah, beliau tidak banyak memberi komentar atas derajat hadits yang tercantum dan lebih memberi ruang pendapat para ulama ahli hadits lain berkomentar atas derajat hadits-hadits tersebut.
Secara umum, tema-tema hadis dalam kitab ini berisi empat pembahasan utama meliputi masalah aqidah (keyakinan), ubudiyah (ibadah/syariah) , muamalah (bermasyarakat) dan siyasah (politik/tata negara). Empat hal yg menjadi pilar penting kehidupan sehari-hari masyarakat kita di negeri tercinta ini.
Kitab ini selesai disusun pada Selasa, 8 Dzulqo’dah 1313 H, bertepatan dengan 21 April 1896 M, dan merupakan karya ketiga beliau setelah syarah Tsulatsiyat al- Bukhari dan Minhah Khairiyah (Hadits Arbain At-Tremasi).
Dalam kesempatan mengikuti kajian kitab Hadits Arba’in at-Tremasi yg dibacakan oleh Duktur لقمان الحكيم الأزهري semalam telah sampai hadis ke 30, atau hadits terakhir dari kumpulan hadits tsulatsiyat. Insya Allah pada pertemuan keenam, atau dua minggu kedepan merupakan daurah ikhtitam sekaligus pemberian ijazah sanad kitab tersebut.
Ditulis oleh Gus Adeahmad